Pengaruh Kebosanan Kerja terhadap Produktivitas Ditinjau dari Lama Bekerja

Pengaruh Kebosanan Kerja terhadap Produktivitas Ditinjau dari Lama Bekerja

Dalam dunia kerja modern, produktivitas karyawan merupakan indikator penting dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi. Namun, salah satu faktor yang sering kali terabaikan adalah rasa bosan dalam bekerja. Kebosanan tidak hanya berdampak pada psikologis karyawan, tetapi juga dapat menghambat produktivitas secara langsung, terutama jika dikaitkan dengan lama seseorang bekerja dalam suatu posisi atau perusahaan.

Apa Itu Kebosanan Kerja?
Kebosanan kerja (job boredom) adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan:
- Kurangnya tantangan dan variasi dalam tugas,
- Perasaan jenuh dan tidak terstimulasi secara mental,
- Motivasi yang menurun,
- Ketidakpuasan terhadap pekerjaan. 

Lama Kerja dan Kaitannya dengan Kebosanan
Semakin lama seseorang bekerja di posisi yang sama, tanpa perubahan tantangan atau perkembangan karier, maka potensi untuk mengalami kebosanan meningkat. Hal ini terjadi karena:
- Tugas menjadi terlalu rutin, sehingga kehilangan unsur kebaruan,
- Tidak ada lagi ruang belajar atau berkembang, membuat pekerjaan terasa stagnan,
- Lingkungan kerja tidak berubah, menambah kejenuhan secara sosial dan psikologis.
Namun, tidak semua karyawan yang sudah lama bekerja pasti bosan. Beberapa di antaranya justru merasa nyaman dan stabil. Maka, penting untuk melihat variasi individu dan konteks organisasi.

Dampak Kebosanan Kerja terhadap Produktivitas
Kebosanan kerja bisa berdampak negatif pada produktivitas, seperti:

1. Penurunan Kinerja
Karyawan menjadi kurang fokus, melakukan pekerjaan hanya sekadar menyelesaikan tugas tanpa inovasi atau inisiatif.
2. Absensi dan Presenteeism
Kebosanan bisa membuat karyawan lebih sering absen atau hadir secara fisik tetapi tidak bekerja secara optimal (presenteeism).
3. Turnover Intentions
Karyawan yang bosan lebih cenderung berniat untuk keluar dari perusahaan, yang dapat meningkatkan tingkat perputaran tenaga kerja.
4. Penurunan Kesejahteraan Psikologis
Rasa bosan terus-menerus dapat memicu frustrasi, apatis, hingga depresi ringan, yang semakin memperburuk produktivitas.

Hubungan Kebosanan dan Lama Kerja: Data dan Studi
Beberapa penelitian menemukan bahwa:
- Masa kerja 3–5 tahun sering menjadi titik di mana karyawan mulai mengalami kejenuhan jika tidak ada perubahan atau promosi karier.
- Karyawan muda (usia kerja 1–2 tahun) cenderung belum bosan karena masih dalam tahap eksplorasi dan pembelajaran.
- Karyawan dengan masa kerja di atas 10 tahun bisa mengalami dua hal ekstrem: sangat loyal atau sangat bosan  tergantung pada dinamika pekerjaan dan motivasi internal.

Kesimpulan: 
Kebosanan kerja adalah tantangan nyata yang bisa menggerogoti produktivitas karyawan, terutama jika berlangsung dalam waktu lama. Lama bekerja di satu posisi atau perusahaan tanpa dinamika yang cukup dapat memperbesar risiko kebosanan. Oleh karena itu, perusahaan dan manajer perlu menciptakan lingkungan kerja yang dinamis, inklusif, dan penuh ruang pengembangan agar karyawan tetap terstimulasi dan produktif dalam jangka panjang.

21 August 2025 | Informasi

Related Post

Copyright 2023 - BS Golds