Marmut, atau dikenal juga dengan nama guinea pig, adalah hewan pengerat kecil yang berasal dari Amerika Selatan. Meskipun namanya mengandung kata “pig” (babi), marmut bukan bagian dari keluarga babi. Nama tersebut diberikan karena suara khas mereka yang menyerupai suara babi kecil dan tubuh mereka yang bulat dan menggemaskan.
Kini, marmut telah menjadi salah satu hewan peliharaan paling populer di dunia karena sifatnya yang jinak, ramah, dan mudah dirawat.
Asal Usul dan Sejarah:
Marmut berasal dari daerah pegunungan Andes di Amerika Selatan, terutama di wilayah yang sekarang menjadi negara Peru, Bolivia, Kolombia, dan Ekuador. Di sana, marmut telah dijinakkan dan dibudidayakan oleh masyarakat suku Inca sejak ribuan tahun yang lalu, baik sebagai hewan peliharaan maupun sumber makanan.
Marmut mulai menyebar ke Eropa pada abad ke-16 melalui para penjelajah Spanyol dan segera menjadi hewan eksotis yang diminati kalangan bangsawan.
Ciri Fisik Marmut:
Marmut memiliki tubuh yang bulat, tanpa ekor, dan panjang tubuhnya berkisar antara 20–30 cm, dengan berat antara 700–1200 gram saat dewasa. Mereka memiliki kaki pendek, mata besar, dan telinga kecil. Umur rata-rata marmut adalah 4 hingga 7 tahun, namun dengan perawatan yang baik, beberapa marmut bisa hidup hingga 8 tahun atau lebih.
Bulu marmut bisa bervariasi tergantung jenisnya ada yang berbulu pendek, panjang, ikal, atau lurus. Warna bulunya juga sangat beragam, mulai dari putih, cokelat, hitam, abu-abu, atau kombinasi dari beberapa warna.
Jenis-Jenis Marmut Populer
Beberapa jenis marmut yang paling dikenal antara lain:
1. American – Jenis paling umum dengan bulu pendek dan halus.
2. Abyssinian – Memiliki bulu kasar dengan pola "roset" yang membentuk pusaran.
3. Peruvian – Bulu sangat panjang dan lembut, perlu perawatan rutin.
4. Teddy – Bulu pendek dan keriting, mirip boneka.
5. Skinny – Marmut tanpa bulu atau hanya sedikit bulu, cocok untuk orang yang alergi bulu hewan.
Sifat dan Perilaku:
Marmut dikenal sebagai hewan yang sosial, jinak, dan tidak agresif. Mereka suka berinteraksi dengan sesama marmut maupun manusia. Oleh karena itu, banyak pecinta hewan menyarankan untuk memelihara lebih dari satu ekor marmut agar mereka tidak merasa kesepian.
Mereka juga cukup vokal. Marmut memiliki berbagai jenis suara untuk mengungkapkan emosi seperti “wheek” saat lapar atau senang, “purr” saat merasa nyaman, dan “chutter” saat merasa terganggu.
Perawatan Dasar
Merawat marmut relatif mudah, namun tetap memerlukan perhatian:
- Kandang: Berukuran luas, dengan ventilasi baik dan dasar datar. Alas kandang bisa menggunakan jerami atau serbuk kayu yang aman.
- Makanan: Rumput hay adalah makanan utama. Bisa ditambah sayuran segar, pelet khusus marmut, dan vitamin C (karena marmut tidak bisa memproduksi vitamin C sendiri).
- Kebersihan: Kandang harus dibersihkan secara rutin untuk menjaga kesehatan mereka.
Kesimpulan:
Marmut adalah hewan peliharaan kecil yang tidak hanya lucu tetapi juga penuh karakter. Sifatnya yang lembut dan mudah dijinakkan membuatnya cocok untuk semua kalangan, termasuk anak-anak. Dengan perawatan yang tepat, marmut bisa menjadi teman setia yang membawa keceriaan dalam rumah.