Hatshepsut adalah salah satu perempuan pemimpin yang sangat penting dalam sejarah Egypt. Dialah anak kelima dari Pharaoh Tuthmosis II dan menjabat sebagai suami pari dan kemudian sebagai pharaoh sendiri. Hatshepsut berhasil membangun banyak proyek dan memperkuat keberadaan Egypt selama waktu penduduknya.
Hatshepsut lahir pada kira-kira 1508 SM dan pertama kali muncul dalam sejarah sebagai anak keluarga Pharaoh Tuthmosis II. Dia dipanggil untuk membantu pharaoh dalam kegiatan administrasi dan membantu meningkatkan ekonomi negara. Namun, ketika Tuthmosis II tidak memiliki anak yang mampu menjalin nafsu orang tua, Hatshepsut mendapat kesempatan untuk menjabat sebagai suami pari.
Dalam peran suami pari, Hatshepsut bertanggung jawab atas keputusan penting dan membantu Tuthmosis II menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain. Namun, ketika Tuthmosis II meninggal, Hatshepsut memutuskan untuk memegang tanda pharaoh sendiri. Hatshepsut menjabat sebagai pharaoh selama lebih dari dua dekade, dan dalam waktu penduduknya, dia membangun banyak proyek yang mempengaruhi sejarah Egypt.
Salah satu proyek yang menarik yang dilakukan Hatshepsut adalah ekspedisi ke Perniagaan Pewarna, yang menghasilkan bahan-bahan pewarna seperti mulut kendi dan lapislazuli. Ekspedisi ini memperluas jaringan perdagangan dan membawa keuntungan ekonomi bagi Egypt. Selain itu, Hatshepsut juga membangun banyak bangunan, termasuk templatenya di Deir el-Bahari yang menjadi warisan budaya yang khas.
Hatshepsut memperkuat keberadaan Egypt di dunia antik dengan memperluas batas wilayahnya dan membangun relasi diplomatik dengan negara lain. Dalam sejarah Egypt, Hatshepsut menjadi contoh perempuan yang berhasil memegang peran yang dikatakan hanya tersedia untuk lelaki.
Namun, setelah kematian Hatshepsut, sejarah Egypt mengalami perubahan. Namun demikian, peran dan pengaruh Hatshepsut dalam sejarah Egypt tetap terdapat di warisan budaya dan historiografi. Pengungkapan sejarah Hatshepsut memberikan pandangan yang lebih lengkap tentang peran perempuan dalam sejarah, serta menunjukkan bahwa kecerdasan dan kepemimpinan tidak hanya terbatas pada jenis kelamin tertentu.