Axolotl (Ambystoma mexicanum) adalah spesies amfibi yang berasal dari danau-danau di Meksiko, terutama Danau Xochimilco. Axolotl terkenal karena kemampuannya yang luar biasa dalam meregenerasi bagian tubuh yang hilang atau rusak, seperti kaki, ekor, bahkan bagian dari jantung dan otak. Kemampuan ini membuatnya sangat menarik bagi para ilmuwan dan penggemar hewan peliharaan eksotis di seluruh dunia.
Axolotl memiliki penampilan yang unik dan mudah dikenali, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Insang Eksternal yang Menonjol: Axolotl memiliki tiga pasang insang berbulu di sisi kepala, yang tampak seperti “rambut” dan membuatnya tampak seperti "tersenyum." Insang ini berfungsi untuk menyerap oksigen dari air.
Tubuh yang Panjang dan Lembut: Axolotl memiliki tubuh yang panjang dan lembut dengan kaki pendek, ekor panjang, dan kulit halus. Warnanya bisa bervariasi, mulai dari putih, merah muda, cokelat, hingga hitam, tergantung pada spesies atau hasil mutasi.
Tetap dalam Bentuk Larva: Tidak seperti kebanyakan amfibi yang bertransformasi dari bentuk larva menjadi dewasa (metamorfosis), axolotl mempertahankan ciri larva sepanjang hidupnya, kondisi yang disebut neoteny. Ini berarti mereka tetap memiliki insang luar, hidup di air, dan tidak mengembangkan paru-paru penuh.
Axolotl berasal dari dua danau di Lembah Meksiko, yaitu Danau Xochimilco dan Danau Chalco. Namun, karena Danau Chalco telah kering dan Danau Xochimilco juga mengalami penurunan kualitas air, habitat alami axolotl semakin berkurang. Saat ini, mereka hidup di kanal-kanal dan kolam air tawar yang tersisa di daerah ini.
Salah satu keistimewaan axolotl adalah kemampuannya untuk meregenerasi jaringan tubuh yang rusak. Mereka mampu menumbuhkan kembali bagian tubuh yang hilang atau rusak, seperti:
Kemampuan regeneratif ini dipelajari secara luas dalam bidang biologi dan kedokteran karena berpotensi memberikan wawasan penting untuk pengobatan regeneratif pada manusia.
Axolotl adalah karnivora yang memakan berbagai jenis hewan kecil, seperti cacing, siput, serangga, dan ikan kecil. Di habitat alaminya, mereka adalah predator aktif yang mencari mangsa di dasar air. Mereka menggunakan indera penciuman dan penglihatan untuk mendeteksi mangsa dan memakannya dengan cara menyedotnya ke dalam mulut.
Axolotl berada dalam status Critically Endangered menurut IUCN. Ancaman utama bagi kelangsungan hidup mereka di alam liar antara lain:
Hilangnya Habitat: Urbanisasi dan pengeringan danau di Meksiko mengurangi habitat alami axolotl. Kanal-kanal di Danau Xochimilco yang tersisa juga terus mengalami polusi.
Spesies Invasif: Kehadiran spesies ikan invasif, seperti ikan nila dan ikan mas, menurunkan populasi axolotl karena mereka bersaing untuk mendapatkan makanan atau memangsa axolotl muda.
Perdagangan Ilegal dan Koleksi: Meskipun axolotl banyak dipelihara dan dikembangbiakkan secara global, perdagangan ilegal dan penangkapan liar juga mengancam populasi mereka di alam.
Upaya konservasi axolotl mencakup proyek perlindungan habitat di Meksiko, terutama di sekitar kanal-kanal Xochimilco, serta program penangkaran dan penelitian di berbagai laboratorium di seluruh dunia. Upaya edukasi juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan spesies unik ini.
Axolotl adalah salah satu spesies amfibi paling unik di dunia, baik karena kemampuannya untuk meregenerasi tubuh maupun karena peran pentingnya dalam penelitian ilmiah. Sayangnya, keberadaan axolotl di alam liar semakin terancam, dan pelestarian habitat serta pengendalian populasi ikan invasif menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan. Perlindungan terhadap axolotl bukan hanya penting untuk menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga sebagai sumber wawasan penting dalam ilmu regenerasi dan kesehatan manusia.